Padang  

15 Tahun Gempa Padang, Fauzi Bahar Berkisah Pentingnya Peran Media saat Musibah Terjadi

“Terasa sekali waktu itu, radio yang sehari-hari perannya biasa saja menjadi begitu urgen. Dari RRI kita menyiarkan instruksi untuk mengungsi, karena awalnya dari BMKG ada potensi tsunami. Begitu BMKG mengeluarkan informasi tsunami tidak terjadi, maka masyarakat kita imbau kembali ke rumah,” ungkap mantan Wali Kota Padang ini.

Media penyiaran, lanjutnya, menjadi alat vital untuk memberikan arahan kepada masyarakat di tengah situasi darurat agar masyarakat tidak panik dan dapat mengambil langkah yang tepat.

“Dari semua bencana yang ada di Indonesia, hanya di Padang masyarakat yang tidak sampai di pengungsian. Mereka kembali ke rumah masing-masing dengan cepat,” bebernya

Baca Juga  ASN Pemko Padang Siap-siap Kena Sanksi Jika Anak Mereka Terlibat Tawuran dan Balap Liar!

Fauzi Bahar mengapresiasi Pemerintah Kota Padang yang konsisten mengadakan peringatan HKB setiap tahunnya.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai pelajaran mitigasi gempa. Kita harus terus berlatih dan siap siaga,” katanya.

Fauzi Bahar juga mengingatkan kembali tentang pentingnya infrastruktur mitigasi bencana seperti shelter. Namun, masih banyak masyarakat yang belum tahu bangunan mana saja yang berfungsi sebagai shelter.

Ia juga menyinggung rencana pembangunan Rumah Sakit Siloam sebagai shelter yang terhenti karena berbagai isu pada akhir masa jabatannya.

“Dulu, RS Siloam juga direncanakan sebagai shelter. Tapi entah kenapa, pada akhir masa jabatan saya, ada isu kristenisasi sehingga pembangunan itu tidak dilanjutkan,” ucap dia.

Baca Juga  Hadirkan Baraa Masoud, Diniyyah Puteri Padang Panjang Gelar Aksi Solidaritas Palestina

Sementara itu, Andreas Sofiandi selaku pemrakarsa Monumen Gempa Padang pihaknya mendukung penuh berbagai upaya mitigasi bencana yang dilakukan Pemerintah Kota Padang.

Ia menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam perawatan monumen sehingga dapat menjadi ingatan kolektif kita bukan hanya bagi para keluarga korban, tetapi untuk generasi mendatang,

“Selalu ada teman atau tamu yang datang ke Padang singgah ke monumen ini,” ujar Andreas. (*/001)