Gerak Cepat Atasi Keluhan Masyarakat, Pemkab Pasbar Kebut Pembangunan Jalan Daerah Rura Patontang.
KABATERKINI.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat (Pasbar) segera membangun jalan menuju daerah terisolir Rura Patontang di Kecamatan Koto Balingka. Pemkab setempat menyiapkan anggaran sekitar RP800 juta pada 2024, agar bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Hal itu ditegaskan oleh Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Pasaman Barat Elifsan usai meninjau kondisi jalan itu, Kamis (18/4).
Elifsan menambahkan, bahwa berdasarkan petunjuk khusus bupati, anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk pengerasan jalan dan pelebaran jalan menjadi 10 meter sepanjang 1,5 kilometer. Ia berharap dengan adanya perbaikan dan pelebaran jalan itu maka masyarakat nanti bisa menggunakan kendaraan roda empat empat melalui jalan tersebut.
“Daerah Rura Patontang menjadi atensi Bupati Pasaman Barat agar segera diperbaiki. Untuk itu, kita telah menyiapkan anggaran sekitar Rp800 juta agar jalan itu bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Saat ini kondisi jalan sebagian besar tanah dan tidak bisa ditempuh oleh kendaraan roda empat karena lebarnya hanya sekitar tiga meter,” katanya.
Selain itu juga akan dibangun jembatan yang ada di jalan itu karena saat ini menggunakan jembatan darurat atau jembatan sementara.
Ia menegaskan Pemkab Pasaman Barat memiliki komitmen untuk melihat, mendengar dan menindaklanjuti keluhan masyarakat terutama terkait akses jalan, kesehatan dan pendidikan.
Dengan adanya pembangunan jalan itu, katanya diharapkan keterisoliran Rura Patontang secara perlahan akan dilepaskan.
“Pengerjaannya segera kita lakukan dengan melibatkan TNI melalui program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD. Tentu pembangunan berbagai jalan dan akses lainnya dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran yang ada,” jelasnya.
Selain anggaran untuk jalan Rura Patontang yang disiapkan, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran jalan batas dengan Sumatera Utara di Jorong Sigantang Aek Nabirong untuk pembukaan jalan sekitar satu kilometer.
“Mudah-mudahan pengerjaannya segera dilakukan sehingga tidak ada lagi masyarakat Rura Patontang yang sakit menggunakan tandu dan bisa menggunakan kendaraan roda empat menuju rumah sakit terdekat,” harapnya. (*/001)