Kegiatan ini juga upaya menyelaraskan program pemerintah kabupaten dengan program nasional menuju Indonesia Emas 2045 ke dalam aksi nyata di tingkat daerah.
“Kami berharap, di akhir tahun 2025 nanti, Solok Selatan bisa menjadi kabupaten dengan capaian program TBC dan pemeriksaan gratis tertinggi dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat. Tapi tentu saja, semua itu hanya bisa dicapai dengan dukungan lintas sektor yang serius dan berkelanjutan,” tegasnya.
Kemudian dirinya juga mengingatkan bahwa tantangan di bidang kesehatan semakin kompleks. Penyakit menular seperti demam berdarah dan TBC, maupun penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes, memerlukan perhatian bersama. Oleh karena itu, pendekatan promotif dan preventif harus diperkuat.
“Pencegahan tentu lebih baik dan lebih murah dibandingkan pengobatan. Edukasi, pola hidup sehat, dan peningkatan kesadaran masyarakat adalah langkah strategis yang harus kita dorong bersama,” pungkas Wabup Yulian.
Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, dr. Pendewal dalam keterangannya menyebut bahwa beberapa kegiatan yang dijalankan diantaranya pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas, penurunan kasus TB dan kasus menular lainnya serta juga fokus pada peningkatan mutu layanan rumah sakit.
Pendewal melanjutkan, melalui Rakor ini diharapkan agar seluruh stakeholder lintas sektor dapat menyusun langkah-langkah konkret dan operasional, bukan hanya sebagai wacana. (*/001)