“Sentra tenun Lintau sudah memiliki fasilitas cukup baik dalam melatih masyarakat untuk menenun, bahkan disana sudah memiliki kamar untuk menginap, sekiranya BI mengadakan pelatihan bisa dimanfaatkan di sana,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumbar M. Abdul Majid Ikram menyampaikan apresiasi atas prestasi menjadi terbaik di Sumatera dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
“Pemkab Tanah Datar telah mampu menjadi terbaik di Pulau Sumatera selama 4 tahun berturut-turut memperoleh penghargaan TPID, ini luar biasa dan patut diapresiasi bahkan terus di pertahankan ke depan,” ujarnya.
Untuk Sentra IKM Pengolahan Holtikulura, tambah Majid, bisa dilaksanakan beberapa program pelatihan bagi pelaku IKM.
“Setelah mampu menghasilkan produk berupa saus dan olahan lainnya, tentunya sebuah produk butuh kemasan yang baik dan bagus serta sertifikat halal, Insya Allah ke depan pelatihan ini bisa kita adakan di Tanah Datar,” sampainya.
Sebelumnya Kadis Nakerin Suhermen dalam laporannya memaparkan tentang Sentra IKM Pengolahan Produk Holtikultura, Sentra Tenun dan BLK Tanah Datar.
“Sentra IKM Pengolahan Produk Holtikultura diharapkan nanti bisa membantu petani ataupun stakeholder holtikutura di Tanah Datar dalam verifikasi hilirisasi produk terutama ketika harga murah,” katanya.
Dikatakan Suhermen, disamping membutuhkan penyempurnaan bangunan gedung, baik itu di IKM Pengolahan Produk Holtikultura, Sentra Tenun Lintau dan BLK, juga dibutuhkan pelatihan-pelatihan.
“Di kesempatan ini, kami berharap semoga Perwakilan BI Sumbar memiliki program untuk penyempurnaan di Sentra IKM, Tenun ataupun BLK kami, terutama dalam program-program pelatihan, Insya Allah kami siap menerima,” pungkasnya.
Selepas kunjungan ke Sentra IKM di Lawang Mandahiliang, Bupati Eka Putra didampingi Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra bersama Kepala Perwakilan BI Sumbar dan rombongan juga mengunjungi Green House (GH) melon di Lintau Buo Utara kemudian dilanjutkan mengunjungi sentra tenun di Lintau Buo. (*/001)