JAKARTA, KABATERKINI.Com – Untuk pertamakalinya, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi daerah di Indonesia yang menghadirkan kekayaan budaya dan kulinernya di pelataran masjid terbesar di Asia Tenggara, yakni Masjid Istiqlal, Jakarta, dalam gelaran bertajuk ‘Minang Day.’
Minang Day yang menampilkan berbagai ragam hasil kriya serta makanan khas untuk berbuka puasa atau ‘pabukoan’ itu dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/03/2025).
Gubernur dalam sambutannya menyampaikan arti penting kegiatan Minang Day sebagai momentum memperkenalkan kekayaan budaya Minangkabau di Ibu Kota, serta manandai kuatnya sinergi antara Masjid Negara Istiqlal dan Mesjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Pengurus Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabauwi dengan pengurus Masjid Istiqlal Jakarta.
Nota kesepahaman bersama ini ditandatangani masing-masing oleh Ketua Masjid Raya Prof. DR. H Taufiqurrahman M.Ag,M.Hum dan Pengurus besar Masjid Istiqlal Dr.H.Bukhari Sa,Mk. dan disaksikan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi, di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Penandatanganan kesepahaman bersama ini merupakan tindaklanjut pertemuan antara Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dengan Prof.Dr Nasarudin Umar yang saat itu menjabat Ketua Pengurus Masjid Istiqlal Jakarta, beberapa waktu lalu, terkait kerjasama antara Masjid Istiqlal dengan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib AlMinangkabauwi.
Beberapa butir kesepahaman diantaranya terkait dengan pembangunan, serta manajemen masjid. Selain itu juga terkait Sumatera Barat berkesempatan untuk mengisi kegiatan Ramadhan dilingkungan Masjid Istiqlal, diantaranya kegiatan pameran Minang Day.
Gubernur Mahyeldi menyebut MoU ini sebagai momen penting yang terjalin antara Mesjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Terutama dalam hal pelatihan, Pemberdayaan serta Pengembangan Manajemen Masjid.
“Orang Minang dan Masjid tidak dapat dipisahkan saat merantau, tempat pertama yang dicari adalah Mesjid, bahkan di luar negeri, dimana ada mesjid, disitu biasanya ada perantau Minang,” kata gubernur.