Kondisi Terkini Myanmar Pasca-Gempa! Bau Mayat Menyengat, Warga Antre Demi Bantuan Makanan dan Air

Sejauh mata memandang, petugas penyelamat sukarela Kyaw Min mengatakan rumah, sekolah, kuil, masjid, dan toko di Sagaing hancur.

“Tempat ini tampak seperti tempat kematian, seperti kota yang dibombardir dengan bom nuklir,” ujarnya.

Penipuan Online Berskala Internasional
Gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan luas di dekat Mandalay, tempat tinggal bagi sekitar 1,5 juta orang, dan ibu kota militer Naypyidaw. Gempa tersebut juga terasa di negara tetangga Thailand dan Tiongkok.

Selama berhari-hari, Kyaw Min dan relawan penyelamat telah menggali puing-puing dengan tangan kosong atau peralatan seadanya untuk mencari korban selamat.

Baca Juga  Makan Durian Basamo di Puncak Festival Durian Solok Selatan, 2.500 Buah Dikupas Bersama

“Kami berhasil menyelamatkan sebanyak mungkin orang dengan peralatan terbatas yang kami miliki,” ucap dia.

“Kami menemukan banyak mayat, termasuk anak-anak dan orang tua, mayat tanpa kepala, tangan, atau kaki. Kami telah mengalami pengalaman yang sangat mengerikan,” lanjutnya.

Sekitar 80 persen bangunan di Kota Sagaing, rusak akibat gempa dan terjadi kerusakan luas di seluruh kota pedesaan di sekitarnya, menurut Kyaw Min.

Baca Juga  Rang Tanjuang Barulak Baralek Gadang! Lukah, Sangkak dan Belanga Raksasa Diarak Keliling Nagari

Jalan yang menghubungkan kota dan desa terpencil rusak dan berkelok-kelok, sehingga memperlambat upaya penyelamatan dan bantuan. Termasuk pengiriman alat berat seperti ekskavator dan backhoe.

“Misi penyelamatan atau bantuan tidak dapat segera tiba di Sagaing. Jembatan yang menghubungkan Sagaing rusak parah,” ucap Ko Zeyer.

“Itu sebabnya, banyak yang kehilangan nyawa. Sudah terlambat untuk menyelamatkan orang-orang ketika bantuan tiba,” sambungnya. (*/001)