Fadly menekankan, kemiskinan bukan hanya persoalan statistik. Akan tetapi soal wajah-wajah warga yang setiap hari berjuang hidup dengan keterbatasan.
“Kita tidak bisa diam, TKPK harus hadir sebagai garda terdepan yang bergerak dengan strategi dan empati,” ungkapnya.
Saat ini angka Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Kota Padang berada di 84,36. Angka yang tertinggi di Sumatera Barat. Capaian ini tentunya tidak harus berpuas diri. Karena di waktu yang sama, angka pengangguran masih cukup tinggi.
“TKPK kita harapkan segera bekerja dan terukur,” kata wali kota.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Padang, Yenni Yuliza, menegaskan bahwa pengukuhan TKPK ini merupakan bagian dari upaya memperkuat koordinasi dan menyelaraskan langkah antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga sosial, serta mitra pembangunan lainnya.
“Melalui 40 program unggulan yang tersebar di berbagai OPD, kita harap tidak ada lagi program yang tumpang tindih. Semua bergerak menuju satu tujuan: percepatan penanggulangan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem,” jelas Yenni.
Rapat koordinasi ini diikuti oleh perwakilan OPD, badan usaha, LKAAM, Bundo Kanduang, Baznas, LPM, instansi vertikal, hingga lembaga sosial tingkat kota, provinsi, dan nasional. (*/001)