TANAHDATAR, KabaTerkini.com – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Pertanian mulai mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi ancaman kekeringan akibat musim kemarau yang melanda wilayah tersebut.
Langkah ini menyusul laporan yang masuk dari Kecamatan Sungai Tarab, di mana sebanyak 10,25 hektare lahan pertanian di kecamatan itu terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
“Kerugian akibat puso ini setara dengan kehilangan sekitar 27,3 ton gabah kering. Langkah yang kami lakukan yaitunya dengan menggenjot wilayah lain yang masih memiliki cukup air untuk menutupi kekurangan ini,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanah Datar, Roni Wijaya Amin beberapa waktu lalu di Batusangkar.
Roni mengatakan sebagai upaya strategis, Dinas Pertanian mengimbau para petani untuk mulai mengubah pola tanam dan meningkatkan penggunaan pupuk organik guna menjaga kesuburan tanah serta daya tahan tanaman terhadap cuaca ekstrem.
“Dari hasil uji lapangan kami di suatu nagari, sawah yang menggunakan pupuk organik tetap lembab dan tidak retak saat kemarau, berbeda dengan lahan yang memakai pupuk kimia,” kata Roni.