“Kalau kita lihat, Budaya Hoyak Tabuik ini adalah budaya yang sudah diselenggarakan dari waktu kewaktu dan menjadi tradisi, ini terbukti dihadiri oleh 200 ribu lebih warga Kota Pariaman dan sekitarnya termasuk dari rantau. Ini merupakan bentuk nyata kita menghargai budaya kita sendiri, menghargai kekayaan budaya bangsa dan bangsa yang beradap itu adalah negara yang menghargai budayanya sendiri jangan sampai budaya kita hilang”, sebutnya.
Ia juga menerangkan bahwa kita harus memajukan kebudayaan nasional Indonesia termasuk Budaya Tabuik, oleh karena itu saya sudah sampaikan kepada Wakil Gubernur dan Wali Kota Pariaman bahwa Budaya Tabuik ini insyaalah akan kita pelajari dan kita usulkan menjadi warisan tak benda United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan mudah-mudahan tidak dalam waktu yang lama.
Selain kaya, kita juga memiliki budaya yang sangat tua dan say berharap untuk menjaga supaya menjadi identitas kita. Sya meyakini bahwa dalam budaya ada akulturasi dan pencampuran budaya. (*/001)