Wow..! Rp335 Triliun Uang Negara 2026 Tersedot untuk Makan Bergizi Gratis

JAKARTA, KabaTerkini.com – Pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Gedung DPR, Jumat (15/08/25) cukup mencengangkan.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mengarahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebagai alat utama untuk mewujudkan visi pembangunan manusia.

Salah satu program yang paling menonjol adalah penyediaan makan bergizi gratis (MBG), dengan alokasi anggaran mendekati Rp400 triliun.

Dalam pidato RAPBN 2026 dan Nota Keuangan pada Jumat (15/6), Prabowo menyebutkan alokasi anggaran untuk MBG di tahun depan sebesar Rp335 triliun.

Baca Juga  Dialog Petani dengan Presiden Prabowo: Pupuk, Sumber Air dan Lahan Tadah Hujan Masih "PR" Pemerintah

Berdasarkan penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani, anggaran tersebut akan diambil dari alokasi dana pendidikan yang nilainya sebesar Rp757,8 triliun. Artinya, sekitar 44 persen anggaran pendidikan akan digunakan untuk MBG.

“Dalam bentuk apa? Dari mulai beasiswa Bidikmisi, beasiswa LPDP, pengiriman kartu Program Indonesia Pintar, dan juga Makan Bergizi Gratis,” ujar Sri Mulyani pada jumpa pers di Kantor DJP di hari yang sama.

Sementara, program lainnya di dalam RAPBN 2026 dinilai tidak banyak berubah dan tidak terlalu menonjol. Misalnya, anggaran perlindungan sosial yang naiknya hanya 8,6 persen menjadi Rp508,2 triliun di tahun depan.

Baca Juga  Gegara Persoalan Sederhana Ini, Presiden Prabowo Batalkan Diskon Listrik 50 Persen

Berbeda dengan anggaran MBG yang melonjak tajam dari tahun lalu hanya ditetapkan Rp71 triliun di APBN 2025.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan Prabowo mengambil langkah beda dibandingkan Jokowi.

Era Jokowi, APBN selalu diarahkan dan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur.

Tapi di era Prabowo, prioritas itu diubah. Prabowo menurutnya, memang memandang bahwa pembangunan manusia tidak cukup hanya dengan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, melainkan harus dimulai dari pemenuhan kebutuhan pokok paling dasar yakni asupan gizi.