Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan tiga agenda strategis yang menjadi perhatian utama pemerintah mulai dari global megatrends, Indonesia’s triple challenge, disaster mitigation and management, serta building resilient and sustainable infrastructure.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia telah melakukan beberapa langkah mitigasi yang terintegrasi, mulai dari hazard mapping dan risk assessment, peningkatan kesiapsiagaan masyarakat melalui edukasi dan simulasi, penyediaan stok logistik di daerah rawan seperti Mentawai, respons cepat yang terkoordinasi antara BNPB, BPBD, NGO, dan mitra internasional, hingga tahap pemulihan pasca bencana dengan prinsip build back better.
Dalam kesempatan itu, Menko AHY juga menyampaikan rencana kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi pembangunan infrastruktur, sekaligus menyatakan terima kasih kepada UNAND yang telah siap menjadi tempat mitigasi akhir bagi masyarakat Kota Padang.
“Terima kasih kepada UNAND yang telah menyiapkan ratusan hektare sebagai bagian dari mitigasi akhir. Inilah bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memperkuat ketahanan bangsa,” tambahnya.
Di akhir kesempatan, Menko AHY menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat daya tahan bangsa.
“Mari kita perkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas masyarakat, dan media. Dengan kebersamaan, kita dapat menyiapkan Indonesia yang semakin tangguh menghadapi ancaman bencana,” tutupnya. (*/001)