KABATERKINI.Com – Memperhatikan kondisi dinamika atmosfir terkini dimana terjadi beberapa fenomena gangguan atmosfir yang mempengaruhi cuaca di wilayah Sumatera Barat, antara lain aktifitas gelombang rossby equatorial dan Kelvin yang diperkirakan berlangsung di wilayah Sumatera barat.
Selain itu terdapat daerah pertemuan arus (cobvergebce area) dan belokan angin (sherline) pada ketinggian 3.000 kaki dari permukaan laut berpotensi menimbulkan pertumbuhan awan-awan hujan intensif di wilayah Sumatera barat dalam beberapa hari ke depan.
Pada lingkup skala yang lebih kecil (lokal), labilitas atmosfir masih terpantau cukup kuat sehingga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan.
Adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan menyebabkan peningkatan peluan kejadian cuaca ekstrem yang berdampak menjadi bencana hidrometreologi di Sumatera Barat seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kecang, petir dan jalan licin.
Melihat kondisi tersebut perlu ditingkatkan kesiapsiagaan terjadinya nya potensi bencana hidrometreologi di kabupaten/kota di Sumatera Barat yaitu, Agam, Padang Pariaman, Pasaman, Padang, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman Barat, Sijunjung, Kepulauan Mentawai, Kota Solok, Bukittinggi, Padang Panjang dan Pariaman.
Kepala BMKG Stasiun Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan melalui pressrelis yang diterima redaksi kabaterkini.com, Rabu (17/4) mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai terjadinya bencana hidrometreologi dengan mengenal titik-titik rawan bencana. Kemudian melakukan pembaharuan informasi cuaca sebelum melakukan aktifitas, mencari lokasi yang aman apabila hujan terjadi dalam dunia ntensitas tinggi dan durasi lama. Selalu mengikuti arahan petugas terkait kebencanaan.
Untuk informasi cuaca serta peringatan dini Sumatera Barat dapat diperoleh melalui media sosial @bmkgminangkabau (instagram), info BMKG (Android) dan juga dapat menghubungi 081268125907 (WhatsApp). (*/001)