Hari Pendidikan Nasional, PLN Peduli Dukung Pembangunan Gedung Serbaguna Pesantren Hamka
KABATERKINI.Com – Meriahkan momen Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei setiap tahunnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar menyalurkan bantuan sebesar Rp500 Juta untuk Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof Dr Hamka Padang, Kamis (02/05). Arcandra Tahar, Komisaris PT PLN (Persero) juga hadir langsung pada simbolis penyerahan bantuan.
Arcandra didampingi oleh Vice Presiden Stakeholder Managemen Yuliandra, Senior Manager Perencanaan PLN UID Sumbar Faisal Risa serta Senior Manager Komunikasi, Keuangan dan Umum Cipto Adi Sumartono memberikan bantuan secara simbolis kepada Dr H Jasrial MPd, Ketua YWII Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof Dr Hamka Padang. Simbolis pemberian bantuan disaksikan oleh seluruh majelis guru, pengurus yayasan, dan santri.
Bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN ini akan digunakan untuk merampungkan pembangunan gedung serbaguna di sudut belakang sekolah pesantren yang berlokasi di Jalan Raya Bypass Aie Pacah, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang ini.
Pada sambutannya, Arcandra berharap, Gedung Serbaguna dapat bermanfaat dalam kemajuan pendidikan juga pertumbuhan mental dan spiritual siswa maupun seluruh keluarga besar pesantren.
‘’Jika kita kaji lebih dalam, TJSL adalah milik rakyat. Maka penggunaan bantuan TJSL harus kita lakukan dengan amanah dan hati-hati. Manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya untuk nantinya juga menjadi manfaat bagi orang banyak,” sampai Arcandra.
Senada dengan Arcandra, General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan, TJSL PLN ini harapannya dapat bermanfaat untuk pengembangan pendidikan agama dan umum untuk sekitar 434 santri di PMT Prof Dr Hamka Padang. Demi menuju kualitas pendidikan yang lebih unggul berkualitas, dan diperhitungkan.
Bantuan pembangunan Gedung Serbaguna PMT Prof Dr Hamka Padang juga merupakan bentuk sumbangsih PLN pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia atau Sustainable Development Goals (SDGs). Yaitu SDGs pilar keempat; memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
Menurut Arcandra, pesantren yang maju seharusnya memiliki 4 hal, yaitu pertama; harus bersih, kedua; harus tertib dan disiplin, ketiga; harus indah, dan keempat; harus bersungguh-sungguh. ‘’Kita berpikir tempat ini akan digunakan oleh siswa pesantren, generasi masa depan bangsa. Maka gedung ini mesti sesuai standar dan benar-benar nyaman,” lanjutnya.
Arcandra berharap, sebelum pembangunan dilanjutkan, pihak pesantren mematangkan desain dengan cermat, sehingga hasil akhirnya dapat memuaskan dan sesuai harapan. Ia lantas berpesan agar seluruh santri dapat menjaga hasil akhir dari pembangunan ini tetap bersih, tertib dan disiplin, indah, serta dengan sungguh-sungguh.
‘’Mari jaga agar menjadi manfaat jangka panjang bagi keberlangsungan pendidikan yang lebih baik di pesantren ini,” sampainya kemudian. (*/001)