FOTO: Rekaman getaran hujan di Stasiun Batu Palano mulai pukul 20:35 WIB. (Pos Pengamatan Gunung Marapi)
KABATERKINI.Com – Pos Pengamatan Gunung Marapi Sumatera Barat mencatat peningkatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano sejak Minggu (12/05/24) malam pukul 20.35 WIB.
Menyikapi hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang bermukim di lereng perbukitan dan sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya banjir susulan.
“Warga diharap melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman,” demikian dirilis BNPB, Senin (13/05/24).
Banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.
Ada empat daerah terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Hingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 orang. Sebanyak 35 jenazah berhasil diidentifikasi dengan rincian di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 9 orang, Kabupaten Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Padang Pariaman 7 orang.
Dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi. Adapun perubahan jumlah korban disebabkan dinamika laporan dari masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan catatan korban ditemukan, dan yang masih dalam pencarian oleh Basarnas dan TNI-POLRI.
Upaya pencarian korban dilanjutkan hari ini setelah sempat dihentikan mengingat kondisi malam hari di lokasi terdampak yang kurang penerangan dan adanya peringatan akan peningkatan getaran hujan di wilayah hulu.
Hingga tadi malam, Minggu (12/05), jumlah orang yang dilaporkan hilang sebanyak 17 orang. Sebanyak 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam. (*/002)