KABATERKINI.Com – Menyusul bencana banjir lahar hujan dan tanah longsor yang menerjang Sumatra Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memperkuat sistem peringatan dini banjir lahar hujan dan tanah longsor atau ‘galodo’ di sekitar kawasan rawan bencana Gunungapi Marapi.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada rapat koordinasi penanganan darurat, yang di gelar di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, pada Kamis (16/5).
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Anggota DPR RI Komisi VIII John Kenedy Azis, perwakilan Menteri PUPR, Bupati Tanah Datar dan unsur forkopimda lainnya.
‘Galodo’ sendiri merupakan istilah yang dikenal oleh masyarakat Minangkabau berupa aliran sungai disertai dengan sedimen (pasir, kerikil, batu dan air ) dalam satu paket/ unit dengan kecepatan tinggi atau air bah.
Suharyanto mengatakan pihaknya akan mendorong penguatan sistem peringatan dini bagi masyarakat khususnya yang berada tidak jauh dari kaki Gunungapi Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.
Nantinya, pembangunan sistem peringatan dini tersebut akan bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).