“Karakteristik SF-05 ini antara lain memiliki kandungan lokal yang tinggi, memiliki keamanan yang baik terhadap peralatan pengeboran, aman di daerah rawa, serta memiliki stabilitas yang baik pada persediaan jangka panjang. Dengan keunggulan memiliki pelumasan yang sangat baik, produk ini cocok untuk pengeboran pada suhu tinggi dan tekanan tinggi, serta ramah bagi lingkungan,” jelas Hermansyah.
Produk SF-05 sendiri memang telah menjadi salah satu pemimpin pasar produk lumpur pengeboran. Hal ini terlihat dari produksinya yang meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2022 produksi SF-05 mencapai 140 ribu barrel. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 23% dari produksi tahun sebelumnya 113,5 ribu barrel. Pada tahun 2023, produksi SF-05 semakin melesat dengan produksi mencapai sekitar 210 ribu barrel.
“Dengan kualitas produk SF-05, kami berkeyakinan KPI dapat menjadi salah satu rantai suplai yang penting dalam mendukung kegiatan hulu migas di Indonesia,” tandas Hermansyah.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mendorong inovasi-inovasi baru khususnya dari Refinery Unit (RU) dalam rangka diferensiasi produk dan mengejar peluang pendapatan penunjang bisnis.
“Inovasi produk menjadi kunci penting dalam pengembangan bisnis Pertamina di masa depan, ‘ ujar Fadjar.
PT Kilang Pertamina Internasional merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environmental, Social & Governance).
KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik. (*/002)