Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Hutan Sarumpun Saiyo, Yusra Fajar, mengungkapkan alasan ia bersama-sama memilih komoditas ini yakni Madu karena merupakan jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang paling banyak diminati dan tidak pernah sepi permintaan pasar dengan segudang manfaat dan khasiatnya terutama untuk kesehatan dan kecantikan.
“Di era globalisasi dengan segala kemudahan yang ditawarkan serta teknologi yang semakin tinggi canggih dan modern, masyarakat masih mempercayai bahwa madu jenis makanan manis yang baik untuk dikonsumsi dalam jangka panjang dan waktu yang lama karena memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia, dan berdampak nilai ekonomi masyarakat dan membantu pendapatan keluarga bagi kelompok budidaya,” jelasnya. (*/001)