Dia juga membuat pidato “Thanos” yang dibacakan Jokowi di Forum Ekonomi Dunia. Pada 2015, Jokowi mengangkat Tom Lembong sebagai Menteri Perdagangan. Lalu Jokowi mempercayai Tom Lembong sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016-2019.
Tom Lembong tak lagi bergabung dengan pemerintahan pada periode kedua Jokowi. Pada 2021, ia justru menyeberang kutub politik dengan bergabung bersama Anies Baswedan. Tom saat itu menjadi Ketua Dewan PT Jaya Ancol. Ancol merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Timses Anies di Pilpres 2024 Hubungan dekat dengan Anies tak berhenti di situ. Saat Anies ikut Pilpres 2024, Tom Lembong masuk ke Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin). Saat itu, Tom Lembong menjabat sebagai co-captain Timnas Amin. Dia menarik perhatian publik karena sejumlah kritik keras terhadap kebijakan Presiden Jokowi. Misalnya, saat menyebut hilirisasi industri dilakukan dengan ugal-ugalan. Berkat suara lantang itu, ia diserang oleh dua menteri sekaligus. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyindir balik Tom Lembong.
Saat ini, Tom Lembong berstatus tersangka korupsi impor gula 2015-2016. Ia terseret kasus ini karena kebijakannya saat menjabat Menteri Perdagangan di era Presiden Jokowi.
Tom diduga memberikan persetujuan ke perusahaan swasta untuk melakukan impor gula kristal mentah (GKM) untuk diolah menjadi gula kristal putih (GKP). Hal itu tak sesuai Keputusan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian Nomor 257 Tahun 2014.
Aturan itu menyebut impor GKP hanya boleh dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kejagung menjerat Tom Lembong dengan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 juncto pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 serta pasal 55 KUHP. Tom Lembong terancam hukuman penjara seumur hidup. (*/002)
Komentar