Bio One menghadirkan Gani dengan ketulusan yang begitu nyata, membuat kita merasa seolah-olah kita mengenal Gani dalam kehidupan sehari-hari.
“Gani adalah seseorang yang mencintai tanpa pamrih. Dia tahu bagaimana rasanya menyimpan perasaan selama bertahun-tahun, bahkan ketika dia tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan semuanya,” ungkap Bio One tentang karakternya.
Sebagai penonton, kita tidak hanya diajak menyaksikan cinta Gani yang tertahan, tetapi juga bagaimana perasaan itu menjadi sumber kekuatannya. Meski harus menahan rasa sakit karena melihat orang yang ia cintai bersama orang lain, Gani tetap berusaha hadir dalam hidup Hanna, bukan sebagai kekasih, tetapi sebagai seseorang yang selalu mendukung dari jauh.
Sampai Nanti, Hanna! adalah kisah tentang cinta yang penuh liku, dan Gani adalah jiwa dari cerita itu. Ia mewakili mereka yang mencintai dengan cara yang diam-diam, yang tetap menyayangi meski tak memiliki.
Melalui Gani, Bio One berhasil menggambarkan bahwa mencintai tidak selalu berarti memiliki, tetapi juga tentang keberanian untuk melepaskan dan mendukung kebahagiaan orang lain. Film ini membawa kita menyelami dilema cinta dan kehilangan, menjelajahi perasaan yang sering kali tak terucapkan.
Dengan latar belakang aktivisme kampus yang penuh semangat di Bandung, kisah ini memadukan romansa dan perjuangan pribadi dengan cara yang menyentuh hati.
Komentar