Wisata  

Menikmati “Heal For Rest” Sensasi Keindahan Alam Desa Wisata Teluk Buo Nan Eksotis di Kota Padang

“Alhamdulilah, Desa Wisata Teluk Buo ini didukung dua BUMN yaitu PT Pertamina Integrated Teluk Kabung dan PLN UPK Teluk Sirih yang telah membantu pengembangan Desa Wisata Teluk Buo,” terang Yudi, saat diwawancara, Senin (8/7/2024).

Selain itu, terdapat potensi Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) merupakan sisa pembakaran batu bara PLTU Teluk Sirih yang memproduksi 200 ton sehari. Ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian seperti berbagai macam produk, misalnya batako.

“Otomatis jika ini kita kembangkan bisa dijadikan penghasilan dan menekan angka pengangguran, ini hal yang menarik. Tak hanya itu, dari Pertamina juga juga membina UMKM yang ada di desa wisata ini, banyak produk yang bisa dipasarkan sehingga ekonomi masyarakat dapat tumbuh dengan baik,” ungkapnya.

Baca Juga  Menikmati Nuansa Eropa di Pulau Indah Alahan Panjang

Tak hanya itu, keberadaan mangrove di Desa Teluk Buo dapat dijadikan Healing Forest. Hutan memiliki bentang alam hijau dan asri yang dapat memberikan ketenangan pikiran sekaligus meyembuhkan untuk beristirahat sejenak. Bukan hanya sebagai penyembuh bagi manusia, healing forest juga memberikan nilai penting bagi keberadaan hutan sebagai penyimpan karbon dan keanekaragaman hayati.

Baca Juga  17 Keunggulan Pariwisata Sumatera Barat yang Tak Ada di Daerah Lain

Salah seorang pengunjung Azkia Ramadiani menyebut Teluk Buo merupakan tempat nyaman untuk ‘Healing forest’, menelusuri hutan mangrove yang dapat memberikan ketenangan. “Heal for rest, sama halnya dengan menyembuhkan diri untuk beristirahat, memberikan ketenangan, merasakan manfaat dari healing. Sehingga kita ingin menambah semangat menjaga hutan dan pesisir. Lebih peduli untuk menjaga lingkungan,” ujar mahasiswi asal Bandung itu. (*/001)