Buntut Ojol Tewas Dilindas Barakuda Brimob,  Demo Besar-besaran Meluas di Berbagai Daerah

Ledakan asap membuat kesulitan bernafas sampai iritasi mata. Disela-sela aksi pun ada beberapa anggota TNI yang datang. Terlihat ada satu anggota TNI berpangkat jenderal bintang dua.

Kedatangan TNI sempat mendapat sambutan dari peserta aksi massa. Namun saat akan memberikan pernyataan, terjadi pelemparan ke massa yang ada di depan.

Perwakilan pengemudi ojek online (ojol) asal Bandung, Gusti, menyampaikan kecaman keras terhadap aparat kepolisian terkait insiden di Jakarta yang menewaskan seorang rekannya.

“Saya sebagai masyarakat Indonesia mengutuk keras kepada pihak polisi yang seakan-akan tidak punya hati nurani, melindas teman saya, saudara saya. Tolong diusut tuntas semuanya,” ujar Gusti.

Baca Juga  Diganti dengan KRIS, Iuran Berubah! Sistem Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Resmi Dihapus

Ia juga menilai aparat telah mengkhianati rakyat yang selama ini hanya berjuang untuk kehidupan sehari-hari. “Rakyat sedang berjuang, tolong lihat ke bawah. Kami pengguna ojol sangat mengutuk keras kejadian ini,” tambahnya.

Menurut Gusti, massa yang hadir dalam aksi di Bandung mencapai ratusan orang. “Ojol yang hadir di sini sekitar 200-300 orang, bahkan bisa lebih. Semua adalah saudara yang memperjuangkan hak-hak mitra ojol,” jelasnya.

Di Surabaya, bentrok terjadi antara massa dan aparat di depan Gedung Grahadi pada Jumat menjelang sore.

Massa membakar ban di tengah gerbang Gedung Grahadi. Api berkobar di tengah kepulan asap gas air mata yang dilemparkan oleh aparat keamanan.

Baca Juga  Ekonomi Lesu, Matahari Dept. Store Tutup Lagi 8 Gerai Dalam Waktu Dekat

Kericuhan juga terjadi dalam aksi di sekitar Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. Ribuan massa melempari petugas kepolisian dengan menggunakan petasan, batu hingga botol air.

Massa didominasi remaja membawa bendera merah putih hingga bendera one piece.

Polisi melakukan penjagaan berlapis disertai dengan tameng. Aparat kepolisian menembakkan water canon untuk membubarkan massa. Akan tetapi massa kembali melakukan serangan balik.

Hingga kini jumlah massa terus bertambah. Situasi di sekitaran lokasi juga masih ricuh.

Aksi ini berlangsung sejak Selasa (26/8). Massa meluapkan kekecewaannya kematian Affan dan kenaikan tunjangan mewah DPR.  (*/001)