Museum Bustanil Arifin PDIKM, Destinasi Wisata yang Patut Dikunjungi.
KABATERKINI.Com — Berwisata ke Kota Padang Panjang tidak lengkap rasanya bila belum berkunjung ke Museum Bustanil Arifin atau sebelumnya dikenal dengan nama Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM).
Di sini pengunjung disuguhi berbagai informasi, dokumentasi yang berhubungan dengan Minangkabau. Seperti foto-foto rumah adat tempo dulu, jenis-jenis ukiran, pakaian adat dari berbagai daerah di Sumatera Barat, bermacam suntiang, koleksi uang kertas dan koin dari zaman dahulu, dan hal lainnya.
Museum berarsitektur Rumah Gadang ini berdiri di kawasan taman yang bersih dan asri yang ditumbuhi bunga-bunga dan pepohonan yang rindang. View-nya yang indah membuat wisatawan tak lupa mengabadikan kunjungannya ke tempat ini.
Di situ juga terdapat tempat duduk dan gazebo. Pengunjung bisa rehat sambil menikmati pemandangan sekitar. Di samping itu, juga ada musala dan toilet yang bersih. Tak heran, setiap pengunjung yang datang bakal terkesan dengan tempat ini.
“Di museum ini kita disajikan sejarah, adat dan budaya Minangkabau. Sangat luar biasa. Juga ada foto lama Air Terjun Lembah Anai.Tamannya luas adem. Sangat berkesan berada di sini,” ujar Rudi (34), wisatawan dari Jakarta, Ahad (14/5).
Museum ini didirikan pada 8 Agustus 1988 dan diresmikan pada 17 Desember 1990. Awalnya bernama Yayasan Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (YDIKM) milik keluarga besar Bustanul Arifin.
Selanjutnya, pada 1 Desember 2015 yang bertepatan dengan Hari Jadi Kota (HJK) Padang Panjang, dilakukanlah serah terima hibah dari keluarga besar Bustanil Arifin kepada Pemko pada sidang paripurna HJK ke-225.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa Bustanil Arifin, tempat itu kemudian dinamai Museum Bustanil Arifin. Bustanil Arifin merupakan putra Padang Panjang yang pernah menjabat sebagai kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Menteri Koperasi. (*/001)