Menurut Lise, hingga sepekan pasca-bencana, ada sekitar 10.000 bungkus nasi di produksi Dapur Umum Posko Bencana Galodo Tanah Datar. Jumlah tersebut untuk makan pengungsi dan relawan yang saat ini sibuk bekerja membantu pemulihan rumah warga, jalan dan jembatan hingga petugas pencarian korban hilang yang masih berlangsung.
“Kita suplai makanan 3 kali sehari, pagi siang dan malam. Di Dapur Umum Posko Induk ini saja kita bisa siapkan sekitar 4.000 bungkus nasi setiap hari.”
“Alhamdulillah, untuk makanan korban di pengungsian tidak kekurangan. Belum lagi sumbangan masyarakat. Selain itu juga makanan instan dan kue anak-anak juga banya bantuan. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sangat cepat membantu,” tambah Lise.
Sementara itu, Koordinator Dapur Umum Induk Zainal Abidin mengatakan hingga saat ini Pemkab Tanah Datar telah mendirikan 5 Dapur Umum di sejumlah titik yaitu Dapur Umum Induk di Indojolito, dapur umum di X Koto, Batipuh, Manunggal, dan Rambatan.
Dijelaskan Zainal, terdapat dua teknis pendistribusian makanan dari Dapur Umum ke lokasi pengungsian yaitu diantar langsung ke posko pengungsi atau dijemput oleh perwakilan posko pengungsi.
“Dapur Umum Induk menyediakan makanan untuk relawan dan pengungsi di daerah sekitar kota Batusangkar, seperti di Rambatan, V Kaum, Parambahan, Pasia Laweh dan Sungai Jambu,” terangnya.
Dapur Umum Induk juga menerima bantuan dari masyarakat sekitar yang memberi bantuan berupa nasi bungkus, tidak hanya bantuan makanan masyarakat juga ikut memberikan bantuan logistik yang langsung diterima Dinas Sosial. (*/001)