Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, kehadirannya selain menyampaikan duka atas bencana banjir bandang yang menimpa beberapa daerah di Kabupaten Tanah Datar, juga melihat langsung dampak yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
“Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan serta kelautan. Untuk itu, kami hadir saat ini untuk melihat langsung dampak dari pasca bencana banjir bandang dan mencarikan solusi berdasarkan aspirasi dari semua pihak. Untuk ke depannya agar KWA dan warga yang berada di kawasan ini tidak musibah seperti ini kembali,” ujarnya.
Lebih lanjut Sudin mengatakan, kawasan ini merupakan kawasan hutan lindung yang dialiri sungai yang berasal dari Gunung, sehingga ke depan perlu kajian yang jelas bersama KSDA dan instansi terkait.
“Berdasarkan data dari Bupati Tanah Datar ada 146 KK yang berada di kawasan ini, ini merupakan PR kita bersama untuk mencarikan lokasi yang aman untuk warga disini,” harapnya.
Kepada Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) juga diharapkan benar-benar mengkaji dan menetapkan kawasan tersebut sebagai zona merah tanpa bangunan, karena tidak menutup kemungkinan bencana kembali terjadi dimasa depan.
“Ditjen KSDAE Direktorat dibawah lingkup Kementerian LHK bersama Kementerian PUPR untuk mengkaji dan benar-benar menerapkan Garis Sempadan Sungai (GSS) dan bongkar bangunan yang berdiri tanpa izin,” tegasnya.
Terkait, banjir bandang yang melanda beberapa lahan pertanian di Tanah Datar, Komisi IV DPR RI siap membantu untuk normalisasi lahan dan grand house untuk holtikultura serta beberapa bibit produktif.
Pada kesempatan tersebut Anggota DPRD RI Komisi IV juga menyerahkan bantuan pengembangan usaha ekonomi masyarakat sebesar Rp 44.260.000. (*/002)