Selain torehan dari segi bisnis, PIS juga menunjukkan pengembangan kualitas yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Pada tahun buku 2024, PIS berhasil mencatatkan peningkatan Revenue per Employee (RPE), atau rata-rata kontribusi para pekerja untuk pendapatan perusahaan hingga 111%, dari US$899 ribu pada tahun 2023 menjadi US$1,89 juta. Peningkatan ini mencerminkan efisiensi, kapabilitas, serta produktivitas SDM yang kuat di perusahaan.
Lebih lanjut, PIS turut mencatatkan capaian signifikan dalam bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sepanjang 2024, program TJSL PIS telah menjangkau lebih dari 111.000 penerima manfaat dengan total bantuan senilai Rp350 juta yang tersebar di 9 provinsi wilayah operasional PIS. Di sektor lingkungan, PIS turut berkontribusi dalam preservasi ekosistem pantai lewat penanaman lebih dari 10.000 mangrove dan lamun.
Komitmen ini turut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon hingga 51.357 ton CO₂, atau 47% di atas target tahunan. Atas berbagai inisiatif keberlanjutan tersebut, PIS memperoleh MSCI ESG Provisional Rating BBB, skor tertinggi dalam industri maritim nasional saat ini. Capaian ini sekaligus menegaskan konsistensi PIS dalam menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan tanggung jawab lingkungan.
“Dengan fondasi tata kelola yang kuat, performa keuangan yang efisien, serta komitmen terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan, kami optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan dan memperluas kiprah PIS sebagai pemain logistik maritim berskala global,” tutup Baron.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, capaian positif kinerja Subholding Integrated Marine Logistics merupakan bagian dari komitmen Pertamina Group dalam memastikan ketersediaan dan keterjangkauan energi.
“PIS berperan penting dalam mendistribusikan energi kepada masyarakat,” tambah Fadjar. (*/002)