Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Sosial RI atas dukungannya dalam membentuk Kampung Siaga Bencana di Pasaman Barat.
“Dua nagari telah ditunjuk sebagai percontohan KSB. Namun, orientasi kita tidak hanya pada dua nagari ini saja, melainkan mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Pasaman Barat,” tambah Risnawanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat Randy Hendrawan berharap pembentukan KSB dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Dengan adanya KSB, setiap nagari akan memiliki lumbung sosial yang diisi dengan bantuan logistik dari Kementerian Sosial senilai 350 juta rupiah. Ini sangat bermanfaat dalam menghadapi situasi bencana,” jelas Randy.
Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Syaifullah, menekankan pentingnya mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi di daerah rawan bencana.
“Musibah adalah takdir yang tidak bisa dihindari, tetapi dengan mitigasi yang baik, kita bisa meminimalisir dampaknya. Simulasi ini sangat penting agar masyarakat siap dan paham bagaimana bertindak saat bencana terjadi,” ujarnya.
Komentar