PADANG, KABATERKINI.Com – Institut Teknologi Padang (ITP) baru-baru ini menggelar diskusi penting dengan perusahaan PT TOA Jepang melalu Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL). Diskusi membahas potensi penggunaan teknologi Hexacopter untuk mitigasi bencana.
Pertemuan tersebut menjadi momen penting untuk mengembangkan riset dan inovasi di bidang teknologi Hexacopter sebagai sistem peringatan dini (early warning system) untuk bencana alam.
Diskusi yang berlangsung via daring pada Jumat (08/11/24) itu dihadiri oleh Ketua Prodi D4 Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik, Asnal Effendi, S.T., M.T., IPM, ASEAN. Eng, bersama salah seorang dosen Prodi D4 TRIL ITP, Al, M.T. Diskusi berlangsung produktif antara pihak ITP dan PT. TOA Japan serta PT. Galva Prima Karya, yang diwakili oleh Heru Susanto dan timnya, membahas potensi aplikasi teknologi Hexacopter.
Ketua Prodi D4 TRIL ITP yang memimpin diskusi, menjelaskan potensi besar Hexacopter dalam melakukan pemantauan kawasan rawan bencana seperti banjir, longsor, atau kebakaran hutan. Dengan kemampuan terbangnya yang lincah dan jangkauan yang luas, Hexacopter dapat mengakses area yang sulit dijangkau oleh metode konvensional, seperti daerah terisolasi atau wilayah dengan infrastruktur terbatas.
“Hexacopter yang dilengkapi dengan teknologi canggih dapat memantau dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat serta instansi terkait. Teknologi ini juga dinilai lebih efisien dan efektif daripada metode konvensional dalam mitigasi bencana ,” ujarnya.
Salah satu topik utama dalam diskusi adalah bagaimana Hexacopter dapat dilengkapi dengan berbagai sensor dan perangkat pendeteksi bencana. Sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi real-time yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan cepat dalam merespons bencana alam yang terjadi.